Dalam prosedur metalografi, ada tahapan yang disebut “etching”,tahapan
ini dilakukan dengan memberika larutan etsa kepada spesimen sesuai dengan metode
dan waktu yang ditentukan. Proses yang terjadi pada etching ini yaitu penyerangan/pengikisan
batas butir secara selektif dan terkendali,sehingga struktur yang akan diamati
terlihat dengan jelas dan tajam. Jika tidak
memperhatikan metode yang tepat serta lamanya waktu kontak dengan larutan maka
biasanya spesimen akan “gosong”, kesalahan dalam memilih larutan juga
menyebabkan batas butir tidak akan tampak pada mikroskop logam ketika kita
amati, maka sebelum melakukan proses ini tentunya kita harus mengetahui jenis
larutan dan metode yang tepat.
Secara singkat,
prosesnya secara umum yaitu :
1.
Sampel telah di-cutting, mounting, grinding,
dan polishing.
2.
Sampel
tersebut dibersihkan dengan air dan alkohol.
3.
Sampel
ditetesi zat etsa selama beberapa detik.
4.
Sampel
dibersihkan dengan alkohol dan dikeringkan dengan blower/hair drayer.
5.
Sampel
dilap dengan tisu.
Etsa
dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1.
Etsa kimia, yaitu
proses pengetsaan menggunakan larutan
kimia dengan karakteristik tertentu. Penampakan
batas butir spesimen bergantung pada jenis masing-masing larutan.
waktu etsa relatif
singkat (satuan detik) sesuai metode yang digunakan imerge ataupun
swept.
2.
Elektro Etsa (Etsa Elektrolitik),yaitu etsa menggunakan reaksi elektroetsa. Dalam pelaksanaannya
dilakukan pengaturan tegangan dan kuat arus listrik
juga waktunya.
TABEL FORMULASI ZAT ETSA
LOGAM
|
KADAR
|
TEMPERATUR
|
RAPAT
ARUS TEGANGAN
|
KECEPATAN
ETSA
|
Based
Ferrous
|
Nital 2%
(asam nitrat : alkohol = 1:4)
|
Kamar
|
-
|
-
|
Alluminium
|
5
– 10 % Sodium Hidroksida (NaOH), 75% volume Asam Nitrat (HNO3),
25% Volume HF
|
40
– 80oC
Kamar
|
-
-
|
|
Kuningan
atau Tembaga
|
Lar. FeCl3
(3 BE) + 3 – 5% vol. Hydrochloric acid, 60% vol.
nitric acid, 10% vol. sulphuric
Acide + 2 ½ - 20% chromic acide ammonium
persulphate, 10 – 25%
+ 7 p.p.m mercurous Chloride,
30% ammonium
chloride + 5% sodium chloride
|
15oC
45oC
Room
Room
Room
Room
|
-
-
-
-
-
10 volts,
3 – 5 amp / dm2
|
100 μm/h
250 μm/h
5 μm/min
25 μm/min
|
Zinc
|
Asam Nitrat 10%
|
Kamar
|
-
|
600 μm/min
|
Gear
Carburizing
|
Nital 2%
(asam nitrat : alkohol = 1:4)
|
Kamar
|
-
|
-
|
DAFTAR
ETCHING REAGENT
NO.
|
NAMA
|
KOMPOSISI
|
CARA
|
PENGGUNAAN
|
Besi dan Baja (MICRO)
|
||||
1.
2.
3.
|
Nital
Picral
Aqua Regia
|
HNO3 : 1-5 ml
Alkohol : 100 ml 95%
Picric acid : 4 gr
Alkohol : 100 ml 95%
HNO3 : 20 ml
HCl : 60 ml
|
Beberapa detik s/d 1
menit
Beberapa detik s/d 1 menit
Beberapa detik
|
Baja karbon
Baja karbon & low
alloy hasil heat
treatment
Stainless steel
|
Besi dan Baja (MACRO)
|
||||
1.
2.
|
Hidrochloric acid
Nitric acid
|
HCl : 50 ml
H2O : 50 ml
HNO3 : 0,5 – 1% dalam
H2O
|
1-60 menit pada
temperatur 75oC
30 – 60 detik setelah
digrinding baja
|
Crack, porosity dan
depth of hardness
Struktur las-lasan
|
Al Alloy
|
||||
1.
2.
3.
|
Sodium Hidroxide
Nitric acid
Tuckar’s
|
NaOH : 1 gr
H2O : 99 ml
HNO3 : 25 ml
HF : 15 ml
HCP : 45 ml
HNO3 : 25 ml
H2O : 25 ml
|
10 detik
Beberapa puluh detik
15 detik
|
Umum (micro)
Al Fe Si (micro)
Macro
|
Cu Alloy
|
||||
1.
2.
|
Aluminium
Hidroxide
Chromic acid
|
Diluted solution 25%
NHuOH (dengan beberapa H2O2)
Saturated aqueous solution (Cr2O3)
|
Beberapa detik
Beberapa detik
|
Brass, bronze
Copper
|
Untuk Material non LOGAM, pada
dasarnya sulit untuk dilakukan pengamatan strukur mikronya walaupun telah
dilakukan etching. Hal ini dikarenakan material-material non logam memiliki
banyak pores/pori-pori (porositas tinggi), Sehingga banyak ditemukan titik
titik hitam saat dilakukan pengamatan.
Hallo ka. Sorry mau tanya, kalo tabel larutan etsa itu standardnya liat dimana ya ka? Makasi
BalasHapus