kali ini saya mau berbagi hasil metalografi yang telah saya lakukan pada spesimen baja karbon ASTM A106 B dengan 3 perlakuan panas.
spesimen yang digunakan adalah baja karbon ASTM A106B yang biasa digunakan pada pipa migas, komponen boiler,dan lainnya (tensile strength 60ksi). Spesimen ini memiliki komposisi kimia sebagai berikut (ASTM):
Elemen
|
Komposisi(%)
|
Carbon
|
Maksimum 0,3
|
Mangan
|
0,29-1,06
|
Phospor
|
Maksimum 0,035
|
Sulfur
|
Maksimum 0,035
|
Silikon
|
Minimum 0,1
|
Vanadium
|
Maksimum 0,08
|
Tembaga
|
Maksimum 0,4
|
Nickel
|
Maksimum 0,4
|
Kromium
|
Maksimum 0,4
|
Molibdenum
|
Maksimum 0,15
|
Dengan nilai karbon seperti diatas,menunjukkan jumlah karbon yang rendah,sehingga jika kita identifikasi struktur mikro yang terjadi pada suhu kamar adalah ferit dan pearlite. sesuai dengan grafik
Fe-Fe3C berikut:
Untuk perlakuan yang dikenakan pada masing-masing spesimen (3 buah) yaitu annealing dan normalising. setelah melaksanakan kedua proses tersebut,maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1.Annealing
perbesaran 500x
Perlakuan panas ini untuk
menghasilkan perlite yang kasar (coarse pearlite) tetapi lunak dengan pemanasan
sampai austenitisasi dan didinginkan dalam dapur(furnace).untuk memperbaiki ukuran butir
serta dalam beberapa hal juga memperbaiki machinibility. Pada proses full
annealing ini biasanya dilakukan dengan memanaskan logam sampai keatas
temperature kritis (untuk baja hypoeutectoid Dari foto
struktur mikro yang diatas dapat diketahui bahwa struktur mikronya adalah
ferrite dan pearlite. Setelah proses anil mencapai 850oC, perubahan
akan semakin tampak dimana butir-butir ferrite akan semakin bulat dan semakin
besar dan fasa pearlite juga berubah menjadi relative bulat.
2.Normalizing
perbesaran 500x
Perlakuan
panas ini dilakukan pada logam atau paduan untuk mendapatkan ukuran butir
kristal yang lebih halus, menaikkan sedikit kekuatan dan kekerasan. Proses ini
dilakukan dengan memanaskan hingga kedaerah satu fasa kemudian didinginkan
dengan cukup cepat. Dimana
akan menghasilkan perlite halus, pendinginannya dengan menggunakan media udara,
lebih keras dan kuat dari hasil anneal. Secara teknis prosesnya hampir sama
dengan annealing, yakni biasanya dilakukan dengan memanaskan logam sampai
keatas temperature kritis (untuk baja hypoeutectoid). Dari
foto struktur mikro yang diatas dapat diketahui bahwa struktur mikronya adalah
ferrite dan pearlite.
3. Hardening
perbesaran 500x
Perlakuan
panas ini dilakukan untuk mendapatkan struktur martensit dengan pendinginan
cepat menggunakan media pendingin. Namun,pada praktikum menghasilkan strutur ferrite
dan pearlite, tidak terbentuk martensit. Hal ini terjadi karena komposisi
spesimen yang digunakan memiliki kadar karbon sekitar 0,3% sehingga pada
diagram CCT spesimen tersebut, fasa yang terbentuk adalah ferrite dan pearlite
dan belum mencapai martensit karena “garis hidung” bergeser ke kiri sehingga
sulit kemungkinan terbentuk martensit.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
yaitu dari medium pendinginnya yang meliputi temperatur media pendingin,
kemampuan difusi media,agitasi, dan lain sebagainya.
pustaka :
Andra.2012.Proses
anil
Suherman, Wahid.
2003. Ilmu Logam 1. Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Syarif,
Rikky, A,dkk.2004.Rangkuman Normalizing.Jakarta:Universitas Indonesia
suangar zam. suwun infone yooo
BalasHapusiya vin..sama2 :D
BalasHapusMaturnuwon Mas La Ode Nizam A. Izin share.
BalasHapus