Logam dikenal mempunyai sifat ulet artinya mampu
berdeformasi plastis bila mengalami deformasi yang cukup besar. Gaya yang bekerja pada benda tentunya akan
diterima juga oleh kristal akan mendorong barisan atom dalam kristal, yang dapat
memutus ikatan antar atom dari barisan atom.
Gambar dibawah
menujukkan tahapan terjadinya deformasi plastis pada logam dalam hal ini
kristalnya. Dalam logam ikatan antar atom dapat terjadi antara atom yang saling
berdekatan dan dapat terlepas bila jaraknya membesar. Gambar (a),
memperlihatkan bagian dari kristal yang menerima gaya-gaya. Gaya ini mendorong
barisan atom terdepan ke kanan. Baris berikutnya juga terdorong ke kanan ,
tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Dengan gaya yang cukup besar ikatan
atom antara baris atom pertama dan kedua bagian atas terputus dengan bagian
bawahnya, dan baris pertama bagian atas akan bersambung dengan baris kedua bagian bawah. (b) sedang baris dua bagian atas tidak ada
sambungannya. Ini dinamakan dislokasi.
Dengan mekanisme yang sama,
dislokasi ini akan bergeser terus, (c),sehingga
akhirnya dislokasi sampai ke ujung kristal, terjadi slip, seluruh bagian
atas sudah bergeser satu jarak atom terhadap bagian bawah. Dengan bekerjanya gaya lebih lanjut dapat
terjadi dislokasi dan slip baik dalam slip yang sama atau pada bidang lain.
Karenanya bentuk kristal akan berubah menjadi lebih pipih dan panjang.
Dengan melakukan deformasi maka bentuk kristal akan berubah, yang tadinya
equiaxed (gambar a ) menjadi memanjang ( gambar b ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar